Rabu, 03 April 2019

Apa Itu Sepeda?

Sepeda adalah Sepeda ( ataupun kereta angin) merupakan kendaraan beroda 2 ataupun 3 yang memiliki setang, tempat duduk, serta sejoli pengayuh yang digerakkan kaki buat melakukannya.

Apa Itu Sepeda?

Sejarah Sepeda

Semacam ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Prancis. Bagi berita sejarah, negara itu telah semenjak dini abad ke- 18 memahami perlengkapan transportasi roda 2 yang dinamai velocipede. Bertahun- tahun, velocipede jadi salah satunya sebutan yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan 2 roda.

Yang tentu, konstruksinya belum memahami besi. Modelnya juga masih amat" primitif". Terdapat yang bilang tanpa pedal tongkat itu( tatocipede) dapat bergerak namun gimana? Rick Boneshaker hendak menjawabnya. Katanya" Oh, ini jawabannya. 2 orang wajib memutar engkol di sisi kanan serta kiri sepeda" primitif" tersebut dengan pedoman kecepatan mendekati 109 kilometer/ jam. Sehabis itu, tatocipede hendak bergerak setimpal kecepatan engkol berbalik dengan urutan bagaikan berikut: kiri, kanan, berbalik, atas, depan, dasar, balik, barat laut. Enggak susah kan?"

Merupakan seseorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas dicatat bagaikan salah seseorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von Sauerbronn membikin perlengkapan transportasi roda 2 buat mendukung efisiensi kerjanya. Bagaikan kepala pengawas hutan Baden, dia memanglah perlu fasilitas transportasi bermobilitas besar. Tetapi, model yang dibesarkan tampaknya masih mendua, antara sepeda serta kereta kuda. Sampai- sampai warga menjuluki ciptaan si Baron bagaikan dandy horse.

Baru pada 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan pedal spesial buat sepeda. Pasti bukan mesin semacam yang dipunyai sepeda motor, namun lebih mirip pendorong yang diaktifkan engkol, melalui gerakan turun- naik kaki mengayuh pedal. MacMillan juga telah" berani" menghubungkan engkol tadi dengan tongkat kemudi( setang simpel).

Sebaliknya ensiklopedia Britannica. com mencatat upaya penyempurnaan penemu Prancis, Ernest Michaux pada 1855, dengan membikin pemberat engkol, sampai laju sepeda lebih normal. Kian sempurna sehabis orang Prancis yang lain, Pierre Lallement( 1865) menguatkan roda dengan meningkatkan bundaran besi di sekelilingnya( saat ini diketahui bagaikan pelek ataupun velg). Lallement pula yang menghadirkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda balik.

Tetapi kemajuan sangat signifikan terjalin dikala teknologi pembuatan baja berlubang ditemui, menyusul makin bagusnya metode penyambungan besi, dan temuan karet bagaikan olahan baku ban. Tetapi, aspek safety serta kenyamanan senantiasa belum terpecahkan. Sebab teknologi suspensi( per serta sebagainya) belum ditemui, goyangan serta guncangan kerap membikin penunggangnya sakit pinggang. Separuh bercanda, warga menjuluki sepeda Lallement bagaikan boneshaker( penggoyang tulang).

Sampai- sampai enggak heran bila di masa 1880- an, sepeda 3 roda yang dikira lebih nyaman buat perempuan serta pria yang kakinya sangat pendek buat mengayuh sepeda konvensional jadi begitu terkenal. Trend sepeda roda 2 kembali mendunia sehabis berdirinya pabrik sepeda mula- mula di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James Starley ini kian menciptakan momentum sehabis tahun 1888 John Dunlop menciptakan teknologi ban angin. Laju sepeda juga tidak lagi berguncang.

Temuan yang lain, semacam rem, perbandingan gigi yang dapat diganti- ganti, rantai, setang yang dapat digerakkan, serta masih banyak lagi kian menaikkan energi tarik sepeda. Semenjak itu, berjuta- juta orang mulai menjadikan sepeda bagaikan perlengkapan transportasi, dengan Amerika serta Eropa bagaikan pionirnya. Walaupun lelet laun, kedudukannya mulai disingkirkan mobil serta sepeda motor, sepeda senantiasa memiliki pemerhati. Apalagi penggemarnya diketahui amat fanatik. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar